Tuesday, November 11, 2008

Indahnya keyakinan


INDAHNYA KEYAKINAN

Dua minggu di penghujung bulan Januari para pecinta tenis tertuju pada Australian Open 2008. Si cantik Maria Sharapova dari Rusia mengalahkan si jelita Ana Ivanovic dari Serbia di partai final putri. Sementara partai puncak pria yang mempertemukan antara Muhamad Ali in Tennis (Tsonga) dari Perancis dan Mas Djoko-vic atau Nole (panggilan untuk Novak Djokovic) dari Serbia. Djokovic memenangkan partai puncak dan fenomena ini mengukuhkan dominasi Eropa Timur atas negara - negara Eropa Barat dan Amerika yang secara tradisional mendominasi pertenisan dunia.

Sharapova adalah icon tenis putri saat ini. Skill bermain tenis yang terpadu dengan wajah cantik, posturnya yang tinggi semampai bak model di tennis court. Ia mampu menyedot puluhan ribu penonton di manapun dia berlaga. Tidak heran jika banyak pihak penyelenggara turnamen WTA ingin mendapatkan kehadirannya berapapun kompensasi yang harus dikeluarkan. Fenomena inilah yang mengantarkan dia sebagai atlit wanita muda terkaya saat ini. Pundi - pundinya didapat dari karir tenis tidaklah seberapa dibanding dengan pemasukan dari dunia modeling dan iklan produk terkenal. Dalam rilisnya detiksport melaporkan penghasilan wanita 20 tahun ini mencapai 20 jt dolar Bush per tahun atau rata - rata 15 miliar rupiah per bulan.

Di beberapa kesempatan Sharapova mengatakan "Apa yang saya capai hari ini tidak datang begitu saja, saya telah lama memulainya. Saya tidak akan berada di sini kalo setiap bangun tidur hanya membuka kulkas dan makan eskrim terus menonton TV tanpa berbuat sesuatu. Semua keluarga saya terlibat dalam mewuujudkan sukses saya saat ini"

Apa yang dituturkan Sharapova itu seperti biasa - biasa saja. Perkataan yang datar dan rata - rata keluar dari mulut orang-orang sukses. Akan tetapi perkataan itu bukan tidak mungkin menjadi amunisi meraih kesuksesan bagi yang lain. Beberapa waktu yang lalu saya membaca tulisan Gede Prama, di situ ia bertutur bahwa "Kesuksesan diawali dari keyakinan". The success started from the believe. Dalam hidup ini kita acapkali melihat orang sukses yang potensinya sebenarnya biasa - biasa saja. Karena memiliki keyakinan yang kuat dia mampu mengungguli orang - orang yang sebenarnya mempunyai potensi namun tidak mempunyai keyakinan.

Keyakinan pada hakekatnya adalah dream, niat atau will untuk meraih sukses. Ketika kita mempunyai mimpi maka niat membawa mimpi ke dunia nyata sudah dibulatkan. Tentu niat saja tindak cukup. Ia harus dibarengi tindakan nyata atau usaha yang sungguh - sungguh serta didukung modal yang cukup. Will alone is not enough to achieve a success but without a will success is nothing. Kesuksesan seseorang bisa saja menjadikan inspirator bagi kita atau tanpa kita sadari sebenarnya diri kita adalah contoh kesuksesan itu sendiri. Sudah menjadi fitrahnya manusia tidak puas dengan satu kesuksesan maka diapun mencanangkan niat baru untuk mewujudkan mimpi - mimpi yang lain. Sifat inilah yang membuat hidup tetap hidup dan dinamika dunia terjaga.

Contoh yang sederhana adalah untuk menampilkan tulisan yang sedang anda baca perlu ada niat dan keyakinan. Menuangkan segala ide ke dalam kata demi kata lalu merangkainya menjadi kalimat adalah suatu proses itu sendiri. Banyak ide - ide brilian atau gagasan yang cemerlang hilang begitu saja karena tidak ada usaha untuk menulisnya. Kekuatan akan sebuah keyakinan juga sudah dibuktikan oleh kawan kita tadi pagi. Awalnya dia mempunyai dream untuk bisa bermain tenis. Setiap ada kesempatan dia selalu rajin berlatih dan berlatih (usaha). Diapun tidak segan - segan mengeluarkan uang untuk beli raket, bola dan sewa lapangan. Hasilnya dia sudah mampu menampilkan permainan yang cantik dan memenangkan pertandingan melawan saya. Kemenangan ini bukan lantaran lutut saya yang masih dililit cedera tetapi karena dia berhasil mewujudkan mimpinya.

Dalam penertian lain keyakinan adalah rasa percaya diri atau self-confident dan berpikir positif atau positive thinking . Kedua unsur tersebut sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang. Self confident tumbuh karena percaya akan ilmu dan kemampuan yang dimiliki. Positive thinking adalah pribadi sehat lurus memandang ke depan. Pribadi ini mudah diterima oleh masyarakat manapun. Orang - orang yang mempunyai keduanya akan melihat dunia ini begitu indah. Dunia yang jauh dari intrik - intrik jahat. Manusia - manusia ini melangkah di antara semak belukar kehidupan dengan tenang dan menebarkan senyum kedamaian.
Senyum adalah senjata kehidupan yang dapat meluruskan jalan yang berkelok-kelok. Senyum adalah pemberian tanpa kehilangan. Agama apapun menganjurkan kita bermurah senyum dan berbaik sangka. Berpositive thinking adalah memandang kehidupan dalam prospektif yang konstruktif tanpa merasa mencurigai sesama. Dia akan memandang sesama dengan kebaikan sesuai watak dasar manusia yang baik dan agung itu. Hanya lingkungan dan pergaulan yang membentuk manusia - manusia itu menjadi penjahat, pencuri, penipu dan sebagainya.

Beragama juga dimulai dari sebuah berkeyakinan. Keyakinan yang walnya dipaksa untuk menerima. Orang tua dan guru mengaji kita menanamkan keyakinan tanpa kita boleh membantahnya. Seiring perjalanan waktu kitapun berusaha mencari hakekat kebenaran. Berusaha berpikir dan mencarinya dalam siang maupun malam, dalam diam maupun gerak. Akhirnya keyakinan keimanan kita mendapat jawaban dariNya. Saat inipun hanya pribadi kita yang bisa merasakan kehadiranNya dalam segala dimensi kehidupan kita.

Ukuran kesuksesan seseorang memang bersifat individual dan tentu berbeda - beda cara memandangnya. Ada kalanya di kehidupan kita melihat orang yang mempunyai dream, niat, berusaha keras dan keluar modal, confiden tinngi, postive thinking tetapi merasa gagal. Sebenarnya tidak ada kata kegagalan dalam hidup ini, semua tergantung dari kaca mata apa kita memandangnya. Banyak orang percaya dalam hidup ini ada faktor luck and unluck yang susah dicari rumusnya. Kitapun lebih baik mengamini itu sebagai kehendakNya daripada berdebat tentang kemujuran dalam kehidupan ini. Sebagai orang yang beriman kita menganggap kegagalan adalah kehendakNya. Kita diberi kegagalan mungkin sebagai jalan untuk mengingatNya dan agar tidak terjerumus di jalan yang tidak disukaiNya. Kegagalan juga menjadi benteng dari sifat sombong yang dibenciNya dan dalam kerangka berpikir positif bahwa Dia ada di alam ini.

Gelaran WTA di Qatar hanya dalam hitungan hari lagi. Sharapova dan kawan - kawan yang datang ke Doha tentu mempunyai keyakinan akan menang dalam helatan uang 2,5 juta US Dolar ini. Uang sebesar itu kalau dikurskan ke Qatar Riyal tinggal mengalikan dengan 3,65. Kalau ke rupiah terserah anda saja. Tetapi jangan tanya kepada saya jika uang itu harus dibelikan peyek produksi labour Al Wakra. Entah berapa tahun pesanan akan terpenuhi. Jikalau ada seseorang yang bekerja di perusahaan minyak dan sehari hari hanya makan kubus demi bisa menabung 10,000 riyal / bulan, maka diperlukan waktu 913 bulan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Ini sama dengan 76 tahun. Kalau dia masuk perusahaan saat umur 30-an maka setelah dia pensiun kemudian meninggal dia harus hidup lagi, bekerja lagi, makan kubus lagi dan seterusnya.

Apakah Sharapova itu sukses? tentu tiap orang mempunyai pandangan berbeda akan kesuksesannya.
Apapun pandangan anda sukses adalah hasil usaha?

Doha, Feb 2008

No comments: