Wednesday, November 12, 2008

Gemerlap uang di olahraga

Magnit itu bernama duit

Masih segar dalam ingatan kita beberapa waktu yang lalu jutawan dari Emirat membeli klub Manchester City dengan mengucurkan duit trilyunan rupiah. Konon kekayaan saudagar itu melebihi anggaran APBN negara kita selama lima tahun.

Dunia sudah mahfum di era olahraga menjadi profesional maka sudah identik dengan bisnis. Yang namanya bisnis ujung-ujungnya ya duit. Kita dibuat terperangah oleh nilai transfer para pemain sepakbola Eropa, NBA, NFL, Ice Hockey dan lain sebagainya. Begitu juga dengan bayaran pemain tinju yang bisa mancapai 8 digit US Dollar.

Siapa yang tidak kenal Roger Federer, Rafael Nadal, David Beckham, Michel Jordan, Tiger Wood, dll. Mereka adalah selebriti olahraga dunia. Lalu siapa yang tidak kenal yayuk Basuki, taufik Hidayat, Bambang Pamungkas yang mewakili selebriti olahraga tanah air. Mereka tidak hanya tenar tapi berkecukupan dalam segi materi. Semuanya didapat dari menekuni bidang olahraga.

Uanglah yang menggerakkan olahraga dewasa ini. Di dalam bisnis itu banyak unsur individu atau masyarakat yang terlibat. Bukan hanya atlit tetapi juga manager, pelatih, wasit, technical officer, penjual kacang, penjual souvenir, cleaning boy hingga ke tukang potong rumput. Semua kecipratan di rejeki di bisnis ini.
Tenis adalah salah satu cabang yang mempunyai wadah profesional yaitu ATP (putra) dan WTA (putri). Total hadiah ATP selama tahun 2008 mencapai 77 juta Us Dollar begitu juga WTA yang tidak jauh berbeda. dan hadiah ini akan ditingkatkan menjadi 90 juta di tahu 2009 nanti meski jumlah turnamennya berkurang. Berkurangnya jumlah turnamen ini untuk menghindari cedera pemain yang akhir - akhir ini meningkat.
Nadal di tahun ini mengantongi 7 jutaan dollar US tahun ini. Sedangkan Federer memimpin perolehan uang para petenis pro. Uang yang dikumpulkan melebihi angka 43 juta US Dollar. Angka - angka tersebut belum termasuk pemasukan dari iklan dan endorsement yang notabene angkanya bisa berkali lipat. Meski digital angka - angka di atas masih di bawah kisaran honor selebriti Hollywood atau pengusaha waralaba namun daya magnitnya cukup kuat.
Lalu bagaimana dengan pameo orang tua jaman dulu. "Le... tembungan wae arep mangan opo" Ungkapan itu tidak selamanya salah meski juga tidak selamanya betul. Semua tergantung pada individu untuk menilai karena cara pandang yang berbeda. Individulah yang tahu potensi anak masing - masing. Menjadi profesional dibidang ini memang tidak mudah. Jalannya cukup terjal dan berliku. Banyak atlit yang menekuni olahraga tiba-tiba cedera dan harus gantung raket, sepatu dan lainnya.

Selain manfaat sehat pada olahraga juga bisa membuka jalan bagi anak untuk mendapatkan beasiswa. Salah satu anak teman India mendapat beasiswa ke Universitar Pensylvania di US karena prestasi tenisnya. Orang tua ini dulu mungkin dianggap gila mengeluarkan duit 1200 riyal perbulan untuk membayar pelatih. Kini anaknya mendapat beasiswa USD 40,000 per tahun untuk studi di US. Banyak juga universitas di dunia memberi fasilitas beasiswa bagi olahragawan tanah air. Disamping itu masih ada jalur lainyang bisa ditempuh seperti pelatih, official, wasit dan pelaku olahraga lainnya.
Ibarat berbisnis kita harus bijak memilih olahraga yang menghasilkan break event point yang tinggi. Bisa saja pameo orang-orang terdahulu benar karena kita memilih olahraga lempar dadu.
Di bawah ini breakdown hadiah uang TENNIS MASTER CUPyang sedang berlangsung di Shanghai. Hadiah ini masih di bawah Grand Slam Tournament.
SINGLES PRIZE MONEY
Alternate - $50,000
Participation Fee - $100,000
Round Robin Win – Per Match Won – $100,000
Semifinal Match Winner - $315,000
Final Winner - $625,000
Undefeated Champion - $1,340,000

DOUBLES PRIZE MONEY
Alternate - $20,000
Participation Fee - $50,000
Round Robin Win – Per Match Won - $15,000
Semifinal Match Winner - $25,000
Final Winner - $100,000
Undefeated Champion - $220,000

Doha, 12 Nov 2008

No comments: