Thursday, March 26, 2009

Ternak Teri


Ikan Teri

Ikan teri yang mempunyai nama latin anchovy. Anchovy ini termasuk dalam famili Engraulidae adalah secara umum ikan laut yang kecil. Ada sekitar 140 species dalam 16 genera. Ditemukan di lautan Atlantik, India dan Pasifik. Ikan kecil ini berwarna hijau dengan refleksi biru karena strip keperak-perakan menyilang dari dasar ekor bekor bersiripnya. Ia berukuran antara 2 – 4 cm (Wikipedia).

Konsumsi ikan ini tidak monopoli orang Asia termasuk Indonesia saja. Dulunya orang-orang jaman kekaisaran Roma sudah menyukai ikan ikan terutama dari segi rasanya yang gurih dan renyah.
Khusus bagi orang-orang asia rasanya belum menjadi orang Asia kalo tidak suka ikan dan belum menjadi orang Indonesia kalau tidak suka ikan teri.

Ikan teri yang terkenal adalah Ikan Teri Medan. Harga ikan ini yang berkisar di atas 100 ribu rupiah per kilogramnya. Ikan ini mempunyai tampilan lebih kecil, warnanya yang bersih dan rasanya sangat gurih. Meskipun demikian ikan teri-ikan teri yang lain juga mempunyai fungsi yang sama sebagai penggugah selera makan. Ikan teri ini jarang dijadikan ‘main menu’ tetapi lebih kepada sebagai pelengkap rasa. Biasanya ikan-ikan akan dimasak besama sambal yang dimasak bersama kacang biji, tahu dan tempe. Kalau mendengar ‘triagle’ (tahu, tempe,kacang) berpadu dengan ikan teri dijamin deh lidah orang Indonesia akan mengeluarkan air liur. Bagi yang suka jengkol dan pete bias dtambahkan pada menu dasar tersebut. Rasanya memang dasyat namun harus dijaga kalo pas menggunakan toilet umum.

Setiap koki akan mempunyai ketrampilan masing masing dalam memsaka ikan teri. Penamabahan bumbu dan pernak-pernik bisa ditambahkan sesuai dengan selera. Satu yang harus diingat ketrampilan apapun kan kalah nikmat dengan ikan teri (dianteri/ diantarkan) de rumah kita. Aneka tambahan bahan dan bumbu lain masih kalah dengan tambahan bumbu makasih. Ini pula yang sering kami dapatkan di meja makan yang tanpa bertanya siapa yang nganteri langsung saja disantap dengan mesra.

Seorang istri yang baik adalah seseorang yang paling tahu kegemaran suaminya. Begitu juga istri saya yang sekali-kali menyempatkan memasak ikan teri dan ikan asin lainnya yang menjadi kegemaran saya. Bisanya kami memakan ‘national seafood’ dengan beras merek Royal Umbrella. Di Indonesia jangan memakai beras operasi pasar yang mengurangi selera. Sebaiknya memakai beras Cianjur atau Rojo Lele. Beras ini sangat punel yang cocok disandingkan dengan lauk pas lagi ‘kemebul-kemebulnya’. Apalagi saat upacara santapan diiringi musik tradisional. Rasanya uenak tenan!. Saya pernah mengkolaborasikan menu ini dengan lagu barat yang romatis namun perpaduan ini tidak match maka pilihannya kembali ke musik tradisional saja.

Ketika sedang asyik bersantap ria istri saya berbisik “kenapa kita pergi ke luar negeri ya kalau menu favorit cuma ikan teri”. Saya sendiri tidak bisa menjawab namun kalau disuruh memilih antara burger, KFC, pizza dan ikan teri tentu saya pilih ikan teri dengan nasil kemebul. Ini sangat berbeda dengan lidah anak-anak yang dibesarkan di luar Indonesia. Rasa mereka sudah dijajah oleh modernitas makanan. Terkadang kasihan juga mereka tidak bisa turut menikmati lezatnya ikan teri.

Tulisan ini memnag mengajak kembali mencintai teri tetapi bukan mengajak untuk berternak teri. Saya sendiri belum pernah membaca atau melihat bahwa ikan teri bisa diternakkan.kalau kita melihat seperti kebanyakan ikan laut yang lain sepertinya belum ada budidaya ikan laut. Setidaknya di Indonesia, maka sepertinya mustahil kalau kita beralaih profesi sebagai peternak teri. Namun demikin ternak teri akan tetap menjadi pekerjaan utama saya setiap waktu ‘honeymoon’ tiba.

Bekerja di laut seminggu seperti ini sungguh tidak terasa . Rasanya baru kemarin turun dari helicopter dan sekarang sudah harus bersiap naik lagi. Rasanya baru kemarin berholiday sekarang harus bersiap berhoneymoon. Waktu terus berlalu begitu cepat bagi saya entah bagi istri dan anak-anak saya. Entah pula bagi anda dan orang lain. Maka maha Benar Allah berfirman dalam surat Al ‘Ashr.

[1] Demi Masa![2]Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian -[3]Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal soleh, dan mereka pula saling menasehati akan kebenaran serta saling berpesan dengan sabar

Ya Rabb! Duh Gusti Pangeran! Oh Lord! Semoga kami bisa menggunakan waktu yang tersisa sebaik mungkin.

Suara helicopter terdengar memecah keheningan pagi di laut biru . Ia terbang bersama burung-burung kecil yang melambai-lambai. Ia terbang di antara obor – obor raksasa yang menghidupi. Bak burung raksasa iapun hinggap di hamparan helipad. Sayapun harus bergegas naik dengan hati suka cita. Sepanjang perjalanan kami tidur pulas dan tak terasa kaki sudah menginjak daratan. Di saat itu pula saya harus bersiap untuk ternak teri. Anter anak anter istri.


Sampai jumpa di Doha

Laut, 28-03-09

“Practise make perfec”.

1 comment:

MOTOCAR Indonesia said...

Ayo Main Judi Tembak Ikan Online di HP/Smartphone Kalian !
Dapatkan Bonus New Member 25%
Whatsapp: +855-878-795-20

#VAZBET #TEMBAKIKAN #JOKER123 #JOKERGAMING #PRAGMATICSLOT #2019 #2018