Sunday, January 4, 2009

TDA TDB

TANGAN DI ATAS TANGAN DI BAWAH


Surfing di maya bisa menjadi sesuatu yang mengasikkan. Kegiatan ini bisa seperti pisau bermata dua yaitu bisa bernilai positif dan negatif. Seperti biasanya setelah mengklik news web saya biasanya lari berkelana menembus para blogger. Apa yang kita ingin tahu tinggak search di google dan biarkan mesin pintar ini bekerja sendiri. Kita akan dihadapkan banyak pilihan untuk memenuhi rasa keingintahuan kita. Biasanya saya memilih yang saya cari dengan ngeblog. Berkelana dari satu blog ke blog yang lainn. Suatu ketika aku terhubung pada link ke komunitasnya pebisnis muda dengan website http://www.tangandiatas.com./

Web ini sepertinya dikelola para pebisnis UKM muda dengan semangat yang tinggi untuk mengembangkan bisnis. Bahkan komunitas itu terdiri dari para pemuda idealis dengan berbagai latar belakang pendidikan yang umumnya jebolan PT. TDA adalah tangan di atas sebutan untuk para pebisnis dan TDB adalah untuk para pekerja atau orang gajian. Sepintas untuk komunitas ini mendorong para visitornya untuk memulai bisnis dan sejuta iming - iming kesuksesan. Tentu tidak hanya iming - iming saja dengan menampilkan kisah sukses para komunitasnya. Komunitas ini juga memberi contoh kasus yang bisa disharing dan diteladani. Dalam bisnis tidak harus mentiru sama persis. Itulah perlunya ATM amati, tiru dan modifikasi.

Web dan bloger para komunitas TBA memberi saya wawasan yang luas tentang berbisnis. Baik suka maupun duka. Saya sendiri angkat two thumbs deh buat anak-muda muda yang berani mengambil resiko dengan menciptakan lapangan kerja buat yang lain. Sampai detik ini bisnis bagi saya sendiri adalah sebuah wacana. Entah kapan wacana itu menjadi dream yang harus diraih. Selama ini masih no action learn only istilah komunitas TDA.

Pada kesempatan lain saya juga mendapati blog di kompasiana tentang ajakan berbisnis. Ajakan ini merunut pada kisah - kisah nabi dan sahabatnya merupakan pedagang tangguh. Di sini dikatakan bahwa Allah menurunkan rejekinya 90% lewat perdagangan.



Di saat makan siang dengan engineer muda di perusahaan papan atas saya mengobrol tentang apa yang barusan saya baca dari blog dan web di atas. Dengan entengnya dia menimpali "pada hakikatnya kita bekerja juga berbisnis. Kita menjual skill dan knowledge kita kepada perusahaan dengan upah sesuai kesepakatan. Bukti bahwa kita bekerja itu berbisnis adalah jika ada penawaran yang lebih yahut kita tidak segan - segan meninggalkan perusahaan lama. Apa bedanya dengan mereka yang berbisnis memproduksi, menjual barang atau bisnis jasa". "Nah lho........... ketemu batunya" pikirku.

Menurut saya sebutan TDB semestinya bukan diberikan para pekerja atau pegawai gajian. Bagaimanapun mereka juga berinteraksi dalam dan bisnis atau usaha. Lebih para lagi kalo semua pengusaha tidak ada pekerja ya nggak mungkin. Menurut hemat saya TDB itu lebih tepat diberikan kepada para pengemis, pak ogah, dsb.

Saya sendiri masih binggung mau menyebut TD apa buat para pencuri, perampok dan koruptor.

Di manakah tangan anda??

Doha 4 Jan 2008

No comments: